Sabtu, 30 Agustus 2014
SEJARAH PEMIKIRAN TENTANG SEBAB KECELAKAAN KERJA
1. SEBELUM ADANYA TEORI HEINRICH
Menurut Dan Petersen (1971) bahwa sebelum tahun 1991 tentang keselamatan kerja dalam industri hampir tidak diperhatikan.
Pekerja tidak dilindungi dengan hukum. Tidak ada santunan kecelakaan bagi pekerja. Bila terjadi kecelakaan, perusahaan menganggap bahwa kecelakaan itu:
disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja itu sendiri.
Disebabkan teman sekerja sehingga ia (pekerja) mengalami kecelakaan.
Tanggungan pekerja, karena mengapa di perusahaan merasa sudah membayar maka resiko kecelakaan menjadi tanggungan pekerja.
karena pekerja mengalami kelalaian, sehingga terjadi kecelakaan.
Baru pada tahun 1908 di New York,
merupakan konpensasi pertama bagi pekerja yang mengalami kecelakaan. Kemudian setelah tahun 1911, menurut Dan Petersen (1971) bahwa pekerja mendapat konpensasi Penyakit Akibat Kerja (PAK) bila disebabkan tekanan panas (atmosfer) dan harusnya panas dalam industri diberi pelindung (safety). Dengan demikian tenaga kerja mulai mendapatkan perlindungan secara hukum.
Namun demikian angka kematian akibat kecelakaan kerja di Amerika Serikat pada tahun 1912 sekitar 18.000 hingga 21000 jiwa dan tahun1933 sejumlah 14500 jiwa (Dan Peterson 1971)
2. TEORI HEINRICH
Pada tahun 1931, edisi pertama dalam buku industrial Accident Prevention, oleh H.W Henrich (dan Peterson, 1971) ia menulis bahwa metode yang paling bernilai dalam pencegahan kecelakaan adalah analog dengan metode yang dibutuhkan untuk pengendalian mutu, biaya dan kualitas produksi. Pemikirannya pada saat itu tidak menitik beratkan berapa santunan yang layak diberikan kepada pekerja agar kecelakaan dapat dikurangi.
3. TEORI FRANK E. BIRD PETERSEN
Beliau merupakan salah seorang Amerika yang mengatakan bahwa dalam penerapan teori Henrich terdapat kesalahan prinsipil. Orang terpaku pada pengambilan salah satu domino yang seolah-olah menanggulangi penyebab utama kecelakaan, yakni kondisi atas perbuatan tak aman. Tetapi mereka lupa untuk menelusuri sumber yang mengakibatkan kecelakaan. Frank E. Bird Peterson mengadakan modifikasi dari teori Domino Heinrich dengan menggunakan teori manajemen, yang intinya sebagai berikut ( M. Sulaksmono, 1997):
I. Manajemen Kurang kontrol
II. Sumber Penyebab utama
III. Gejala Penyebab langsung (praktek di bawah standar)
IV. Kontak Peristiwa (kondisi di bawah standar)
V. Kerugian Gangguan (tubuh maupun harta benda)
Usaha pencegahan kecelakaan kerja hanya berhasil apabila dimulai dari memperbaiki manajemen tentang keselamatan dan kesehatan kerja. Kemudian, praktek dan kondisi di bawah standart merupakan penyebab terjadinya suatu kecelakaan dan merupakan gejala penyebab utama terjadinya akibat kesalahan manajemen.
Disebutkan pula, bahwa setiap kecelakaan berat akan disertai 10 kecelakaan ringan, 30 kecelakaan harta benda dan 600 kejadian lainnya yang hampir celaka.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar